Saturday, 14 March 2009

Al Buruuj




Bintang kecil di langit yang biru

Amat banyak menghias angkasa

Aku ingin terbang dan menari

Jauh tinggi ditempat kau berada


Langit beserta bintang-gemintang yang menghiasinya telah sejak lama menarik perhatian manusia.

Bahkan nenek moyang bangsa Indonesia yang telah mendiami Nusantara semenjak ribuan tahun yang lalu sangat pandai dalam memanfaatkan bintang, baik sebagai penunjuk arah di lautan maupun dalam menentukan musim cocok tanam.

Berbagai peradaban bangsa bangsa kuno di dunia diketahui telah memiliki catatan yang tersusun baik dan rinci tentang astronomi. (Astronomi adalah cabang ilmu yang mempelajari hal ihwal perbintangan).

Di wilayah Irak, bangsa Mesopotamia telah memiliki catatan astronomi dan astrologi sejak 5000 tahun lalu. Kemudian juga bangsa Mesir pada masa 4000 tahun yang lalu dengan bantuan gejala - gejala astronomi telah menyusun kalender dimana tahun mereka terdiri dari 12 bulan, masing masing 30 hari dan menpunyai lima hari sisa. Urutan 36 buah bintang cemerlang yang waktu terbitnya sepuluh hari menjadi dasar pembagian yang kemudian disebut sebagai Zodiak.

Sementara masa 400 tahun SM, bangsa Yunani menggunakan Geometri sebagai alat untuk menentukan posisi bintang dan memberi nama pada konstelasi bintang dengan tokoh mitologi mereka. Konstelasi bintang dan nama-nama yang diberikan bangsa Yunani menjadi dasar bagi penjelajahan kita selanjutnya. Let’s dance together.


No comments:

Post a Comment

Silahkan Memberi Tanggapan Disini